Messi Yakinkan Guardiola Bertahan di Barcelona



Pep Guardiola. AP/Alastair Grant

TEMPO Interaktif, Wembley - Setelah menyumbangkan gelar Liga Champions buat Barcelona, Pep Guardiola mengatakan akan bertahan sebagai pelatih setahun lagi. Pria kalem ini mengaku keputusannya salah satunya diyakinkan oleh permainan apik Lionel Messi dan rekannya di Nou Camp.

Guardiola digadang-gadang akan meninggalkan posisinya setelah final Liga Champions. Namun, setelah melihat kualitas permainan yang ditampilkan Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Messi, ia memilih meneruskan kariernya bersama Los Cules.

“Masa depan saya akan sangat sulit karena saya akan bergabung dengan klub lain dengan pemain lain. Saya bakal berpikir 'dari mana pemain ini berasal?' Kini saya merasa ingin meneruskan karier di Barcelona setahun lagi.”

Selain menyumbangkan gelar Champions, Guardiola juga sukses menutup musim dengan memberikan trofi Liga Spanyol bagi Barca. Diklaim melatih klub terbesar dalam sejarah sepak bola, ia memuji talenta para pemainnya meski tidak ingin terlalu membesarkan soal masa depannya. “Orang mengklaim bahwa Pep adalah pelatih bagus. Namun, Anda hanya kehilangan satu tahun dan mereka akan memecat Anda. Seorang pelatih bergantung pada pemainnya,” kata Guardiola.

Ketika sukses, Guardiola mengandaikan bakal dipuja para wanita. Sebaliknya, kesuksesan itu bisa berubah dalam waktu semalam.

Jika ditotal, Guardiola telah mempersembahkan 10 gelar, termasuk dua trofi Liga Champions, dalam masa tiga tahun sebagai pelatih. Alex Ferguson membutuhkan waktu 25 tahun untuk menghasilkan jumlah gelar Liga Champions yang sama.
Read More

Diego Milito Ingin Bertahan Di Inter Milan


Milito berambisi menjadi pemain inti di Inter pada musim mendatang.

Oleh Donny Afroni


Diego Milito - Inter (Getty Images)
Diego Milito - Inter (Getty Images)
Striker Inter Milan Diego Milito membantah spekulasi yang menyebutkan dirinya akan ke Genoa pada musim panas nanti, dan menegaskan tetap bertahan bersama Nerazzurri.

Milito menjadi bahan perbincangan menyusul kiprahnya bersama Inter pada musim ini, sehingga ia dikabarkan akan ke Marassi. Namun, Milito memberi penegasan mengenai masa depannya di klub.

“Saya sama sekali tidak memikirkan untuk meninggalkan Inter,” tegas Milito, yang menjadi pencetak gol ketiga di final Coppa Italia, kepada La Gazzetta dello Sport.

“Kontrak saya masih menyisakan tiga tahun lagi, dan tidak terlintas di benak saya untuk membahas masalah transfer. Target saya adalah menjadi pemain utama lagi di klub ini pada musim depan.”

Milito bergabung dengan Inter dari Genoa pada tahun 2009, dan menjadi salah satu sosok penting ketika meraih Scudetto, Liga Champions, dan Coppa Italia musim lalu.


http://www.goal.com/id-ID/
Read More

Nagatomo Merasa Jauh Lebih Berkembang di Inter


Yuto Nagatomo. AP/Fabrizio Giovannozzi

TEMPO Interaktif, Roma - Bek Inter Milan asal Jepang, Yuto Nagatomo, mengaku sangat banyak manfaat yang dirasakan setelah dirinya bergabung dengan Inter.

Nagatomo merasa telah tumbuh menjadi pemain yang jauh lebih baik setelah pindah ke Inter pada Februari lalu. "Aku merasa telah mendapatkan 10 tahun pengalaman hanya dalam satu tahun," kata pemain 24 tahun ini seusai timnya menjuarai Coppa Italia, Senin dinihari WIB, 30 Mei 2011.

Nagatomo bergabung dengan Inter dengan status pinjaman dari klub Seri A Cesena setelah membantu Jepang memenangi Piala Asia. "Aku harus belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki kekurangan, seperti sebelum (2010) Piala Dunia," ujar Nagatomo kepada surat kabar Nikkan Sports.

Nagatomo, salah satu pemain yang kini paling populer di Jepang, mengatakan pengalamannya di Italia akan menguntungkan tim nasional.

"Ada tekanan besar ketika bermain untuk klub besar seperti Inter dan kami telah mendapat banyak manfaat," katanya. "Dengan bisa kuat di bawah tekanan, adalah sesuatu yang saya bisa berikan untuk tim Jepang."

Tim nasional Jepang saat ini tengah mempersiapkan laga internasional yang pertama sejak bencana gempa dan tsunami yang menewaskan sekitar 25 ribu orang dan krisis nuklir.

Nagatomo yang kini kembali ke Jepang diharapkan bisa beristirahat dan tak ikut bermain melawan Peru, tapi harus ikut memperkuat Jepang melawan Ceko pada 7 Juni depan di Yokohama. Nagatomo dipanggil untuk pertandingan persahabatan melawan Peru dan Ceko pada 1 dan 7 Juni di mana Jepang bertindak sebagai tuan rumah.

Kesuksesan Inter menjuarai Coppa Italia tadi malam, kata Nagatomo, ia dedikasikan untuk masyarakat Jepang yang menjadi korban gempa dan tsunami yang mematikan pada Maret lalu.

"Jepang menderita dengan beberapa masalah yang sangat sulit," kata Nagatomo. "Kemenangan Inter itu dapat sebagai kabar baik bagi para korban. Ini misi kami."
Read More

Top Scorer Piala Dunia Ditawar Gratis

AC Milan, Juventus, Tottenham, dan Everton menginginkan jasanya.

Miroslav Klose (Michael Sohn/AP)

VIVAnews - Topskor Piala Dunia 2006, Miroslav Klose, menjadi rebutan banyak klub Eropa. Kontrak pemain Bayern Munich ini akan habis musim panas nanti.

Bila Klose tak segera menandatangani kontrak, maka statusnya akan free transfer alias gratis. Inilah yang kemudian membuat Klose langsung diminati banyak klub.

Juventus dan AC Milan sebelumnya telah menyatakan ketertarikan pada pencetak lima gol di Piala Dunia 2006 itu. Kini giliran Tottenham Hotspur dan Everton yang bergabung dalam persaingan memperebutkan Klose.

Seperti diberitakan Daily Mail, Minggu 29 Mei 2011, Manajer Spurs Harry Redknapp menyatakan ketertarikan terhadap kelebihan Klose dalam bola udara. Menurut Redknapp, kemampuan Klose cocok dengan strateginya. Namun, usaha Redknapp ini akan menghadapi persaingan sengit dari Everton yang memang membutuhkan pembaruan pada barisan depannya.
Tawaran dari klub-klub ini menandakan Klose yang kerap menjadi cadangan di Munich masih bisa diandalkan. Namanya juga masih dipanggil ke tim nasional Jerman. Klose sendiri mengaku gerah karena tidak mampu bersaing dengan Mario Gomez yang memang menjadi andalan tunggal Munich.
• VIVAnews
Read More

Guardiola Bertahan Setahun Lagi di Barcelona

Menurut Pep Guardiola, nasib pelatih juga tergantung para pemainnya.

Pep Guardiola (AP Photo/Manu Fernandez)

VIVAnews - Keberhasilan Barcelona merebut gelar Liga Champions Sabtu, 28 Mei 2011 membuat Pep Guardiola enggan meninggalkan Lionel Messi cs. Pelatih asal Spanyol itu memutuskan untuk bertahan setahun lagi di Camp Nou.
Guardiola dikabarkan akan meninggalkan Barca setelah timnya bertemu Barcelona di final Liga Champions 2010/2011, Sabtu, 28 Mei 2011. Rumor ini sempat berhembus kencang di kalangan media Spanyol.

Namun kemenangan 3-1 lawan Manchester United di Stadion Wembley, Inggris, tadi malam telah merubah keputusan Guardiola. Pelatih berusia 40 tahun itu memutuskan bertahan setahun lagi di Barcelona.

Seperti dilansir msn.foxsports.com, Guardiola berubah pikiran setelah melihat penampilan Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Lionel Messi.

"Masa depan saya akan sulit sebab saya akan berada di tim lain dengan pemain yang berebeda. Di mana pemain-pemain yang seperti ini?," kata Guardiola.

"Sekarang saya merasa saya memiliki kekaguman selama setahun lagi," bebernya.
Guardiola baru saja membawa Barelona mengukir prestasi gemilang di kancah sepakbola dunia. Setelah berhasil merebut gelar La Liga Guardiola juga berhasil meraih gelar Liga Champions 2010/11.

Di babak final, Barcelona berhasil menggilas Manchester United dengan skor 3-1. Tiga gol Barca dicetak oleh Pedro, Lionel Messi, dan David villa. Sedangkan gol semata wayang Setan Merah dicetak oleh Wayne Rooney.

Meski menorehkan rekor fantastis bersama Barca, bukan berarti posisi Guardiola aman. Menurutnya, nasib pelatih juga tergantung pemain-pemainnya. 

"Orang-orang mengatakan, Pep (Guardiola) bagus, namun kamu hanya perlu gagal setahun dan mereka akan memecatmu," kata Guardiola. "Pelatih tergantung dari pemainnya," pungkasnya. (eh)
• VIVAnews
Read More

Salam Lima Jari Gerrard Buat MU

Gerrard tampaknya masih sangat kesal dengan aksi 'berlebihan' MU merayakan gelar musim ini

Steven Gerrard (Ist)

VIVAnews - Kapten Liverpool Steven Gerrard ikut larut dalam kebahagiaan saat Bercelona menekuk Manchester United di final Champions League. Rivalitas MU dan Liverpool menjadi alasannya.

Ya, Gerrard tampaknya masih sangat kesal dengan aksi 'berlebihan' kubu Iblis Merah dalam merayakan gelar ke-19 di Premier League musim ini. Catatan itu berhasil melewati rekor 18 gelar Liverpool yang telah lama dipertahankan.

Dan kekalahan MU dari Barcelona, Sabtu kemarin, menjadi momen Gerrard untuk balas menyindir kubu MU. Gerrard sendiri menonton laga MU vs Barca ini bersama teman dekatnya Paul McGrattan dan petinju Paul Smith Jnr.

Dan menurut McGrattan dalam akun twitternya, usai pertandingan Gerrard membalas memamerkan lima gelar Liverpool di kompetisi Eropa yang gagal didekati MU pasca kekalahan dari Barcelona itu.

"Stevie G mengingatkan dunia,'Di Istanbul kami menang 5 kali!!. Liverpool FC klub terbaik di dunia," tulis McGrattan di akun twitternya dilansir Telegraph, Senin 30 Mei 2011.

Serangan Gerrard juga diarahkan pada bekas rekan setimnya yang membelot ke Old Trafford, Michael Owen. "Pesan dari sang kapten buat Michael Owen. Jika Anda tidak dapat mengalahkan mereka, Anda harus bergabung dengan kami. Lima kali! Anda 0 kali."

Liverpool tercatat sebagai klub paling banyak mengoleksi gelar Champions League atau yang dulu dikenal European Cup. The Reds meraih trofi tertinggi Benua Biru pada 1965, 1974, 1986, 1989, 1992, 2001, dan terakhir 2006.
MU sendiri kini baru mengoleksi tiga trofi Champions League yakni 1968, 1999, dan terakhir pada 2008 lalu.
• VIVAnews
Read More

Eto'o 2 Gol, Inter Juara Piala Italia

AFP
Penyerang Inter Milan, Samuel Etoo (kanan), melepaskan tendangan yang berujung gol ke gawang Palermo, pada final Piala Italia, di Olimpico, Minggu (29/5/2011).
ROMA, KOMPAS.com — Inter Milan menjuarai Piala Italia setelah menang 3-1 atas Palermo pada final di Olimpico, Minggu (29/5/2011). Sepasang gol pertama Inter dicetak oleh Samuel Eto'o.
Gol pertama bermula dari keberhasilan Thiago Motta memenangi perebutan bola di tengah. Ia lalu mengirim bola kepada Wesley Sneijder yang meneruskan umpan itu kepada Eto'o. Eto'o berhasil menguasai bola, melakukan penetrasi ke kotak terlarang, dan menaklukkan Salvatore Sirigu.
Adapun gol kedua tercipta pada menit ke-76. Setelah melepaskan diri dari jebakan offside, Eto'o menggiring bola kiriman Wesley Sneijder. Dalam duel satu lawan satu dengan Sirigu, ia mengirim bola masuk ke sudut tiang jauh.
Pertandingan berlangsung alot dan nyaris tak ada peluang selama 15 menit pertama. Palermo memang sempat menciptakan ancaman melalui Abel Hernandez pada menit kedua. Namun, setelah tembakan yang meleset itu, kedua kubu banyak menghabiskan waktu berebut bola.
Palermo berpeluang lebih dulu memecah kebuntuan melalui Javier Pastore pada menit ke-19. Menguasai bola sendirian, ia menggiring bola masuk kotak penalti. Namun, belum sempat ia melakukan eksekusi, Julio Cesar bereaksi menangkap bola yang dikuasai Pastore.
Dua menit kemudian, Pastore melepaskan tembakan jarak jauh. Namun, bola melesat keluar lapangan.
Inter berusaha meredam agresivitas Palermo dengan memainkan penguasaan bola. Begitu mendapat peluang, mereka melancarkan serangan yang berujung gol dari Eto'o.
Palermo bemain lebih agresif setelahnya. Namun, meski nyaris tak bisa menciptakan peluang baru, Inter mampu mematahkan serangan lawan di tengah.
Pertahanan Inter tak mengalami masalah sampai turun minum, kecuali kemelut di kotak penalti pada menit ke-34. Saat itu, Mattia Cassani melepaskan umpan silang, yang gagal dijangkau Antonio Nocerico.
Bola kemudian bergulir ke arah Federico Balzaretti, yang menyambut bola dengan sebuah tembakan yang diblok Cesar.
Hernandez berhasil menguasai bola muntah dan menembakkannya kembali. Namun, Cesar masih mampu menghentikan bola di luar garis gawang.
Palermo mengambil inisiatif menyerang pada babak kedua dan menciptakan peluang melalui Balzaretti pada menit ke-47. Namun, eksekusinya mengarah tepat ke tangan Cesar.
Inter mencoba membalas. Namun, sebelum Inter menciptakan peluang, Palermo melancarkan serangan balik, yang dipimpin Pastore. Sebelum melepaskan umpan ke Hernandez, Pastore melihat bola yang dikuasainya dibuang oleh Yuto Nagatomo.
Inter belum juga menciptakan peluang berarti, ketika Hernandez berhasil menggiring bola masuk kotak penalti dan berhadapan satu lawan satu dengan Cesar pada menit ke-68. Namun, sesaat sebelum Hernandez menendang bola, Cristian Chivu berhasil menekel bola.
Di tengah tekanan itu, Inter kembali mampu mencuri serangan yang langsung membuahkan gol kedua dari Eto'o.
Inter berusaha mempertahankan tekanan mereka. Selain berhasil mencegah musuh mengembangkan permainan, Inter juga lebih konsisten menciptakan peluang.
Nyaris tanpa terancam, Inter melihat Wesley Sneijder melambungkan bola ke sudut tiang jauh gawang Palermo pada menit ke-85. Meski akurat, eksekusinya bisa ditangkap Sirigu.
Palermo bereaksi cepat, membalas serangan itu. Berbeda dari sebelumnya, usaha mereka kali ini membuahkan gol melalui Ezequiel Munoz pada menit ke-88. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk bola masuk gawang Cesar.
Hanya dua menit setelahnya, Munoz menerima kartu kuning kedua setelah melanggar Samuel Eto'o.
Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan Inter untuk menambah tekanan. Pada menit ke-90+2, mereka kembali melebarkan jarak menjadi 3-1, berkat gol Diego Milito. Ia menaklukkan Sirigu dengan memanfaatkan umpan Goran Pandev.
Inter mencoba memanfaatkan waktu sisa untuk menambah gol. Namun, skor 3-1 bertahan sampai peluit berbunyi panjang.

Susunan pemain

Inter:
Julio Cesar; Javier Zanetti, Cristian Chivu, Lucio, Andrea Ranocchia; Yuto Nagatomo, Dejan Stankovic, Thiago Motta (McDonald Mariga 83), Wesley Sneijder (Diego Milito); Samuel Et'o, Giampaolo Pazzini (Goran Pandev 61)
Palermo: Salvatore Sirigu; Federico Balzaretti, Mattia Cassani, Dorin Goian (Morris Zarrozzieri 24), Ezequiel Munoz; Giulio Migliaccio, Antonio Nocerico, Javier Pastore, Afriye Acquah (Fabrizio Miccoli 57), Josip Ilicic; Abel Hernandez (Mauricio Pinilla 77)
Wasit: Emidio Morganti
Read More

Messi Pernah Ditolak karena Terlalu Kecil


Lionel Messi.

BARCELONA, KOMPAS.com — Lionel Messi (23) memang hanya mencetak satu gol pada final Liga Champions melawan Manchester United (MU). Namun, gol itu membuat timnya kembali unggul dan dengan begitu kembali menekan MU sampai akhirnya Barca menang 3-1.
Dengan gol semata wayang itu, Messi menjadi man of the match dan pencetak gol terbanyak Liga Champions dengan 12 gol. Ini adalah kali ketiga baginya untuk menjadi top scorer Liga Champions dalam tiga musim terakhir.
Orang kini melihat Messi berdiri di puncak, dielu-elukan para legenda sebagai yang terbaik. Namun, takhta tak membuat Messi melupakan tempat ia datang.
Messi lahir dan besar di Rosario, 300 kilometer sebelah barat laut dari Buenos Aires. Ia lahir dengan kelainan hormon yang membuat tubuhnya tak bisa tumbuh seperti anak-anak seusianya. Kondisi fisik itu membuatnya terbuang dari sepak bola.
Menurut The Mirror, pada hari pertama sekolah dasarnya, Messi dilarang ikut bermain sepak bola oleh pelatih karena badannya terlalu kecil. Padahal, anak yang ditolak ini akan menyabet gelar pemain terbaik dunia, bukan sekali, melainkan dua kali, dan mungkin akan bertambah lagi.
"Pada masa kecilku, aku mengalami masa-masa sulit karena masalah hormon," kata Messi, yang oleh kakaknya, Rodrigo, dijuluki "kutu".
Pada 1995, dalam usia delapan tahun, Messi diminati River Plate. Namun, River Plate tak jadi merekrut Messi karena keberatan membayar biaya pengobatan bulanan Messi yang mencapai 500 poundsterling atau sekitar Rp 7 juta.
Messi tampak semakin mustahil menjelajahi lebih luas dunia sepak bola, ketika tim medis klub itu mengatakan kepada keluarganya bahwa Messi hanya bisa tumbuh setinggi tak lebih dari 140 sentimeter.
Karena kondisi ekonomi, ayah dan ibu Messi menyerah. Jangankan membiayai perawatan Messi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Messi dan tiga saudaranya saja, Jorge dan Celia, mereka kesulitan.
Keadaan Messi dan keluarganya tak tampak akan membaik. Sampai saat Messi berusia 12 tahun, sanak keluarganya yang tinggal di Catalonia mendaftarkan Messi untuk mengikuti uji coba di Barcelona.
Direktur Barcelona saat itu, Carlos Rexach, terbang melintasi benua dan tidak menyesal. "Saya memanggilnya dan, sebagai ungkapan simbolis (ikatan kontrak), saya memintanya membubuhkan tanda tangan di atas sebuah kertas," kenang Rexach.
Setelah Barcelona setuju menjamin semua biaya perawatannya, Messi berangkat ke Spanyol dengan ayahnya dan masuk tim U-14 Barcelona pada tahun 2000. Pada pertandingan pertamanya, Messi mencetak lima gol.
Sekarang, Messi sudah setinggi sekitar 170 sentimeter dan telah mengoleksi lima gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, medali emas olimpiade, dan menurut Forbes memiliki kekayaan senilai 20 juta poundsterling atau sekitar Rp 282 miliar. Namun, menurutnya, ia akan tetap hidup seperti biasa, menikmati sarapan berupa danish pastry dan segelas kopi, misalnya.
"Aku suka hidup sederhana. Aku manusia pada umumnya. Aku mengendarai mobil yang disediakan klub," kata Messi, yang kini memiliki yayasan amal untuk kesehatan dan pendidikan anak-anak bernama "The Leo Messi Foundation".
"Aku tidak membaca buku. Hal istimewa bagiku adalah mencetak gol. Aku suka merayakannya bersama teman-teman dan rekan tim. Aku menyukai kegiatan amalku dengan yayasan yang membantu anak-anak di seluruh dunia."
Di halaman biografinya di jejaring sosial Facebook, ia mengatakan, "Berapa pun jumlah gelar, trofi, dan penghargaan, aku akan selalu menjadi anak-anak yang tumbuh di Rosario, Santa Fe, Argentina."
"Aku belajar berjalan di sana sehingga bisa mengejar impianku. Pernah ada yang mengatakan kepadaku, aku tak akan pernah menjadi pesepak bola."
"Menjadi lebih kecil dari yang lain membuatku berusaha menjadi lebih cepat. Pencemooh, pengkritik, dan penentang membuatku lebih memiliki tekad dari sebelumnya. Dengan dukungan keluarga, aku pindah ke Spanyol dengan kesempatan bermain untuk Barca. Ini adalah kesempatan menjadi pemain yang selalu kuimpikan dan bisa aku alami," tuturnya. (MIR)

http://bola.kompas.com/
Read More

Leonardo: Musim Inter Berakhir Indah

AFP
Pelatih Inter Milan, Leonardo, mengangkat Piala Italia dalam dukungan anak-anak didiknya usai mereka mengalahkan Palermo 3-1, pada partai final, di Olimpico, Minggu (29/5/2011).
TERKAIT
ROMA, KOMPAS.com — Pelatih Inter Milan Leonardo mengatakan menjuarai Piala Italia menjadi akhir indah dari perjalanan sulit timnya pada musim 2010-2011.
Inter menjuarai Piala Italia setelah menang 3-1 atas Palermo di babak final, di Olimpico, Minggu (29/5/2011). Penyerang Samuel Eto'o mencetak dua gol dan satu gol lain diciptakan Diego Milito. Adapun gol Palermo dibuat oleh Ezequiel Munoz.
"Ini menyenangkan karena ini musim yang sulit dan mengalami perubahan besar. Menyenangkan rasanya mengakhirinya dengan senyum, seiring Marco Materazzi dan Javier Zanetti mengangkat trofi merayakan unifikasi Italia dan Piala Italia," kata Leonardo.
"Ini juga merupakan musim istimewa bagi saya secara pribadi. Jadi, luar biasa bisa mengakhirinya dengan cara ini."
"Pendukung Palermo luar biasa dan mereka memadati Stadion Olimpico. Namun, menjadi pemenang adalah yang terbaik."
"Untuk melakukan perbaikan kualitas, kami selalu membutuhkan rasa lapar ini untuk meraih kemenangan. Ini adalah malam yang berat dan tanpa determinasi, kami tak akan berhasil."
"Ini akan selalu menjadi pertempuran dan kami membutuhkan penampilan hebat. Palermo bermain bagus, tetapi kami mengakhiri musim dengan tiga trofi dan tak banyak klub bisa berkata begitu," tuturnya. (FBI)

http://bola.kompas.com/
Read More

Nani Terinspirasi Messi

AFP
Gelandang Manchester United, Luis Nani.

MANCHESTER, KOMPAS.com — Gelandang Manchester United, Luis Nani, mengakui bahwa striker Barcelona, Lionel Messi, adalah pemain terbaik di dunia. Nani bahkan mengaku terinspirasi Messi ketika berlaga di lapangan.
Nani dan rekan-rekannya akan menghadapi Messi dalam final Liga Champions di Stadion Wembley, 28 Mei mendatang. Ini adalah pertemuan kedua dalam dua tahun terakhir. Pada 2009, Barcelona menang dengan skor 2-0.
"Ketika aku di rumah menonton TV, aku berpikir tentang pemain Barcelona dengan cara berbeda ketika aku bermain melawan mereka," kata Nani kepada wartawan.
"Di rumah, aku menghargai cara mereka bermain. Messi adalah pemain terbaik di dunia. Aku ingin melihat dia bermain dan melihat hal-hal yang dilakukannya. Ia memberi inspirasi pemain lain untuk melakukan hal yang berbeda juga."
Meski mengakui daya magis Messi, Nani bersikeras di final nanti ia harus lebih baik daripada Messi. Ia mengaku berharap dapat menjadi bagian besar dari kemenangan MU di final nanti.
"Setiap hari di tempat latihan aku selalu berlatih. Aku ingin untuk memperbaiki hal-hal yang dalam diriku kurang baik. Aku mencoba secara mental untuk lebih kuat. Aku tidak sempurna, tetapi merasa dengan berbekal pengalaman, aku bisa berkontribusi lebih banyak untuk tim," tuntas pemain asal Portugal tersebut. (GL)
Read More

Memori Messi Kembali ke Masa Kecil

Messi menilai dirinya masih terlalu kecil untuk dijuluki 'The Messiah'.

Leo Messi (football-wallpapers.com)

VIVAnews - Striker Barcelona, Lionel Messi memilih merendah meski menjadi man of the match final Champions League pada Sabtu, 28 Mei 2011. Messi menilai dirinya masih terlalu kecil untuk dijuluki 'El Messiah'.

Ya, Messi lebih memilih merenung dibanding harus berlarut dengan eforia keberhasilannya mengantar Barca menjadi kampiun sekaligus merebut penghargaan sebagai pemain terbaik di final Champions League. Messi juga menjadi top skor kompetisi tertinggi Benua Biru ini dengan torehan 12 gol.
Pemain terbaik itu kembali mengungkapkan perjuangannya untuk menjadi pebola saat masih kecil. "Sewaktu kecil, aku pernah mengalami kesulitan karena masalah hormon (fisik)," ujar Messi dilansir MirrorFootball.
Baru pada tahun 1995, saat masih berusia delapan tahun Messi telah menyita perhatian banyak orang di klub River Plate. Namun, klub itu  tak jadi mengontrak Messi kecil yang saat itu dijuluki Si Kutu oleh saudara tertuanya, Rodrigo.

Selain karena tidak mampu membayar tagihan £500 sebulannya, masa depan Messi saat itu dianggap akan suram. Terlebih saat tim medis klub Messi mengejutkan keluarganya dengan vonis tidak akan tumbuh lebih tinggi dari 4 kaki 7 inchi.

Namun, keberuntungan datang. Kerabatnya di Catalunya, Spanyol mengatur agar Messi bisa mengikuti tes masuk ke akademi muda Barcelona saat ia berusia 13 tahun.

Akhirnya, Direktur Olahraga Carlos Rexach tertarik dengan permainan Messi. Messi kemudian bergabung dengan Barca U-14 di tahun 2000 plus pihak klub bersedia membayar biaya kesehatannya.

Messi pindah ke Spanyol dan membuat bangga ayahnya dengan membuat lima gol di pertandingan pertamanya. Kini tinggi Messi 5 kaki 7 inchi. Ia telah memenangkan lima gelar La Liga, tiga trofi Champions League, dan medali emas Olimpiade bersama Argentina.

"(Aku) tidak peduli dengan gelar, trofi, dan bayaran. Aku hanya ingin menjadi anak laki-laki yang lahir di Rosario, Santa Fe, Argentina. Di sanalah aku belajar berjalan hanya untuk meraih mimpi. (Tubuh) kecil justru memompaku untuk lebih cepat. Ketidakyakinan, kritik, dan tantangan membuatku lebih bersemangat," ujar Messi. (eh)
• VIVAnews
Read More

Kandaskan Manchester United (Lagi), Barcelona Juara Liga Champions 2010/2011

Trisula maut Barcelona, Pedro-Lionel Messi-David Villa, antarkan Barcelona ke podium juara Liga Champions 2010/2011.


UEFA Champions League Final, Barcelona v Manchester United, David Villai
Tekad kuat Manchester United untuk melampiaskan dendam mereka terhadap barcelona dua tahun lalu sirna sudah. Pasukan Sir Alex Ferguson kembali mengecap kekalahan dari armada Pep Guardiola 3-1 di partai puncak Liga Champions yang dihelat di Wembley Stadium, Minggu (29/5) dinihari WIB, yang sekaligus juga memastikan Los Blaugrana mengukir gelar Eropa musim 2010/2011.

Ini merupakan trofi Champions yang keempat bagi Barca. Menyamai catatan rekor Bayern Muenchen dan Ajax Amsterdam.

Kemenangan ini juga menjadi yang kedua bagi Lionel Messi cs di tanah Wembley sejak tahun 1992 saat kompetisi masih bernama Piala Eropa dan venue masih old Wembley, The Twin Towers.

Barcelona memulai langkah dengan gemilang. Pada menit ke-27, Pedro menjebol gawang Edwin van der Sar. Umpan tembusan Xavi diterima dengan baik oleh sang striker. Dengan dinginnya, Pedro menaklukkan kiper veteran asal Belanda itu.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=3;sz=160x600;ord=738431?area=2l&pos=2&ord=738431"></script>

Keunggulan raksasa Spanyol tidak bertahan lama, memasuki menit 33, Wayne Rooney menghidupkan publik Wembley. Kerja samanya dengan Ryan Giggs berujung gol dengan bomber Inggris itu mengirim lesakkan terukur ke gawang Victor Valdes.

Skor 1-1 ini tidak berganti sampai kedua tim masuk ruang ganti.

Barca yang tercatat tampil dominan di final ini kembali melanjutkan kecemerlangan mereka di paruh kedua. Enam menit sebelum satu jam pertandingan berlangsung, Lionel Messi membalikkan keadaan.

Tendangannya dari luar kotak penalti tak kuasa diredam van der Sar. Gol sang mega bintang Argentina ini pun menyamai rekor gol terbanyak Champions milik Rud Van Nistelrooy yang mampu mengemas 12 gol dalam semusim.

Keunggulan ini rupanya tidak membuat Barca berpuas diri karena David Villa kian menambah penderitaan Red Devils.

Pada menit ke-68, tendangan penyerang andalan Spanyol itu menjurus indah melewati hadangan van der Sar. 3-1 Barca kian menjauh.

Di sisa waktu yang ada, Barca dengan gaya khasnya tetap mempertahankan penguasaan bola dengan sebaik mungkin. Meski demikian, di enam menit jelang bubaran, Nani sempat membuat kans.

Berkolaborasi dengan Rooney, ia melepas tembakan kaki kiri. Sayangnya, bola bergulir di samping gawang Valdes. Itu merupakan peluang terakhir di laga ini sampai wasit pun meniupkan pluit panjang. Barcelona pun juara Liga Champions 2010/2011.
Read More

Hantam MU, Barca Juara Liga Champions





Getty Images
London - Barcelona keluar sebagai juara Liga Champions. Mereka tampil dominan. Manchester United pun mereka taklukkan dengan skor 3-1.

Barca menciptakan banyak peluang pada pertandingan ini. Sementara United, kendati berhasil menciptakan satu gol ke gawang Barca, tampak kesulitan keluar dari tekanan sang lawan.

United kembali menurunkan Ryan Giggs dan Michael Carrick sebagai starter, alih-alih seperti yang diprediksikan sebelumnya di mana 'Setan Merah' bakal bermain dengan lima gelandang. Namun, Carrick tampak tak berkutik. Park Ji-Sung yang di awal sempat membayangi Lionel Messi, belakangan tak mampu membendung pergerakan pemain asal Argentina itu.

Sebaliknya, gelandang-gelandang Barca justru bermain agresif dengan banyak melepaskan tendangan. Xavi Hernandez adalah salah satu yang bersinar. Dari catatan statistik, akurasi operannya mencapai 98%, ia juga sukses melepaskan tiga tembakan ke arah gawang sepanjang laga.

Pada pertandingan di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB, ini, gol pertama Barca diciptakan Pedro Rodriguez di menit 27 dengan diawali oleh umpan terobosan Xavi. Pedro tak terkawal bek United dengan baik.

Lewat satu penyelesaian tenang, Pedro pun sukses membobol jala Edwin Van der Sar.

Namun, keunggulan Barca hanya sampai menit ke-33. Tusukan Rooney di sisi kanan dilanjutkan dengan operan kepada Ryan Giggs. Bola kemudian dikembalikan oleh Giggs kepada Rooney.

Lewat sepakan kaki kanan ke tiang jauh, Rooney pun sukses membobol jala Victor Valdes.

Dari catatan statistik yang dilansir Soccernet, Barca tampil lebih dominan. Mereka memenangi penguasaan bola dengan perbandingan 70:30.

Barca juga melepaskan 10 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran. Sementara United hanya melepaskan dua tembakan dengan hanya satu yang tepat sasaran--dan itulah yang menjadi gol

Barca masih melanjutkan dominasi mereka di awal babak kedua. Dan hasilnya, mereka kembali unggul di menit 54 melalui Lionel Messi.

Gol Messi ini tercipta setelah dirinya menggiring bola sejenak di depan boks penalti United. Ia tak terkawal dan akhirnya langsung melepaskan tendangan kaki kiri melengkung.

Barca unggul 2-1.

Sudah unggul, tekanan Barca tak kunjung mengendur. Mereka pun layak untuk mendapatkan gol ketiga ketika pertandingan sudah memasuki menit 68.

Operan-operan Los Cules di depan kotak penalti United berakhir di kaki David Villa. El Guaje lalu melepaskan tendangan melengkung ke sebelah kiri Van der Sar, dan penjaga gawang asal Belanda itu tak mamu penjangkaunya.

Di sisa pertandingan, Barca masih terus mempertahankan keunggulan penguasaan bola. United masih menciptakan satu peluang lewat Nani di menit 84.

Setelah bekerjasama dengan Rooney, ia menggiring bola mendekati kotak penalti Barca dan akhirnya melepaskan tendangan kaki kiri. Sial baginya, bola melebar di samping jala Valdes.

Barca kemudian memainkan Carles Puyol di menit 87, kapten Barca itu akhirnya mencicipi pertandingan final ini. United erus menekan pertahanan Barcelona. Namun tak ada yang benar-benar membahayakan gawang Valdes.

Dari statistik terakhir pertandingan, dominasi Barca memang tidak bisa dibantah. Soccernet melansir, mereka memenangi penguasaan bola dengan perbandingan 68:32.

Secara total, Barca menorehkan 22 tembakan, dengan 12 di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan United yang hanya menghasilkan empat tembakan dan hanya satu yang tepat sasaran.

Susunan Pemain

Barcelona: Valdes; Abidal, Mascherano, Pique, Alves (Puyol 88); Busquets, Xavi, Iniesta; Pedro (Afellay 90), Villa (Keita 86), Messi.

Manchester United: Van der Sar; Fabio (Nani 69), Ferdinand, Vidic, Evra; Valencia, Carrick (Scholes 77), Giggs, Park; Rooney, Hernandez.


Rossi Finza Noor - detiksport
Read More

Wesley Sneijder Tegaskan Bertahan

Gelandang Inter itu menyatakan musim depan masih akan bermain di Italia.


Wesley Sneijder - Inter (Getty Images)
Wesley Sneijder - Inter (Getty Images)
Spekulasi mengenai kelanjutan karir Wesley Sneijder berkembang. Isunya dia akan meninggalkan Inter dan bergabung dengan Manchester United.

Namun Sneijder sendiri menyanggah spekulasi itu. Kepada Il Corriere dello Sport, dia menegaskan akan tetap bertahan musim depan.

"Saya akan bertahan di sini," tegasnya.

Dia juga mengungkapkan keinginan untuk kembali memberi Inter gelar juara, terutama Coppa Italia di mana laga final melawan Palermo akan dilangsungkan akhir pekan ini.

"Saya sudah berlatih dengan skuad tanpa ada masalah," ujar gelandang asal Belanda yang dalam beberapa pekan terakhir berkutat dengan cedera itu.

"Saya pastinya akan tampil saat menghadapi Palermo. Saya ingin bermain dan memenangkan Coppa Italia jadi kami bisa menuntaskan musim dengan sikap yang bagus," jelasnya.

Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/
Read More

SPESIAL Road To Wembley 2011: Rekam Jejak Manchester United Di Final Liga Champions


Final musim ini menjadi final kelima Manchester United dalam sejarah keikutsertaan mereka di Liga Champions. Tapi bagaimana performa di empat final sebelumnya?

Jika saja bukan karena musibah udara di Munich tahun 1958, mungkin perolehan trofi juara Manchester United di Liga Champions bisa lebih dari tiga.

Hal itu sangatlah memungkinkan karena di akhir tahun 50-an, Manchester United yang dipimpin Sir Matt Busby sangat dominan di kompetisi antarklub Eropa. Namun, karena tragedi itu, asa itu buyar karena 23 pemain dan pelatih tewas.

Butuh sepuluh tahun untuk kembali membangun kekuatan United dan klub Inggris itu bisa memetik hasilnya di tahun 1968.

1968 - Manchester United 4-1 Benfica



Penampilan pertama Manchester United di final Liga Champions, dan langsung membukukan hasil yang luar biasa, memenangi trofi kejuaraan dengan mengungguli Benfica 4-1 di Stadion wembley.

Selama 90 menit, pertandingan berjalan kuat dengan skor 1-1. Bobby Charlton membawa Unted memimpin lebih dulu sebelum digagalkan Jaime Graca. Di waktu normal, kiper Alex Stephney juga membuat aksi penting dengan membuat penyelamatan gemilang menghalau bola tendangan Eusebio.

Di masa perpanjangan waktu, United memegang kendali. George Best menjadikan skor berubah menjadi 2-1 di awal waktu ekstra, sebelum Brian Kidd dan Charlton memastikan keunggulan skuad Matt Busby di akhir laga. United juaranya.

1999 - Manchester United 2-1 Bayern Munich


Butuh waktu lebih dari tiga dekade bagi Manchester United untuk bisa kembali merasakan atmosfer final Liga Champions. Di bawah asuhan Alex Ferguson, United mendapatkan kesempatan kedua melakoni laga final.

Bertanding di Nou Camp, United berhadapan dengan raksasa Jerman, Bayern Munich. Selama 90 menit pertandingan berjalan, United dibuat was-was oleh keuletan pemain Bayern.

Mario Basler membawa Bayern memimpin ketika pertandingan baru berjalan enam menit. Keunggulan itu dipertahankan hingga akhir waktu normal. Tapi di tiga menit masa injury time, United membuat aksi gemilang dengan mencetak dua gol balasan.

Dua pemain pengganti, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer berhasil mencuri kesempatan untuk melesakkan bola ke gawang Bayern untuk menjadikan laga final tersebut disebut sebagai partai final paling dramatis dalam sejarah Liga Champions. United meraih gelar kedua mereka.

2008 - Manchester United 1-1 Chelsea (Manchester United menang 6-5 lewat drama adu penalti)


Memperingati 50 tahun tragedi Munich, Manchester United 'merayakannya' dengan meraih gelar juara Liga Champions di Moskwa dengan menundukkan Chelsea lewat drama adu penalti.

Perhelatan final dilangsungkan di Luzhniki Stadium. Laga berjalan keras yang berbuah delapan kartu kuning dan satu kartu merah untuk Didier Drogba di akhir pertandingan babak kedua.

Cristiano Ronaldo membawa United memimpin di babak pertama sebelum kemudian digagalkan Frank Lampard sebelum jeda laga. Skor 1-1 ini bertahan hingga akhir laga. Di masa perpanjangan waktu juga tak tercipta gol tambahan, yang membuat pertandingan langsung dilanjutkan ke babak adu penalti.

Di sini, United lebih beruntung. John Terry dan Nicolas Anelka gagal menjalankan tugasnya yang membuat United menang 6-5 dan menggelar pesta mereka di ibukota Rusia pada pukul 0130 dinihari waktu setempat. Gelar ketiga untuk United.

2009 - Barcelona 2-0 Manchester United


Final keempat Manchester United berlangsung di Roma. Hasilnya di luar ekspektasi, United kalah bersaing dengan Barcelona dan kalah 2-0.

Ronaldo sempat memberikan ancaman di menit-menit awal, di mana bola hasil tendangannya mengenai mistar gawang Victor Valdes. Momen itu juga sekaligus menjadi penanda United tidak beruntung di laga ini.

Dan terbukti, dalam serangan pertama Barcelona, gol langsung tercipta dan Samuel Eto'o menjadi penakluk Edwin Van Der Sar. Keterpurukan United dilengkapi Lionel Messi di babak kedua, di mana pemain mungil asal Argentina itu mempecundangi Edwin Van Der Sar yang tinggi besar dengan sundulannya. United takluk di Roma.

Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/
Read More

ANALISA STRATEGI Barcelona: Waspadai Serangan Balik Cepat

Gaya bermain Barcelona sepertinya sudah tak harus dibahas lagi, hanya saja cara menghadapi Manchester United yang tetap harus dipikirkan.

Barcelona bisa dipastikan akan bertahan dengan gaya sepakbola mereka yang sudah dikenal banyak pihak: bermain sabar, memainkan umpan pendek namun cepat dan langsung menghantam ketika tahu lawan kehilangan konsentrasinya.

Pelatih Pep Guardiola juga sudah menyatakan jika gaya permainan Barcelona semacam ini akan dipertahankan selama dia masih dipercaya menangani tim yang bermarkas di Nou Camp ini.

Namun juga ada kemungkinan jika ekspektasi Guardiola tidak berjalan mulus. Sekecil apa pun kemungkinan yang ada, lawan Barcelona di final Liga Champions musim ini, Manchester United, tetap punya kesempatan untuk mencuri kesempatan untuk menjebol gawang mereka.

Dan juga, Barcelona harus sadar bahwa tim yang mereka lawan di Wembley Stadium besok adalah Manchester United, raksasa Inggris yang dikenal dengan mental juara mereka, tim yang dimanajeri Sir Alex Ferguson, orang Skotlandia yang sudah makan asam garam pengalaman di sepakbola dan punya banyak taktik di kepalanya.

Manchester United juga sudah membuktikan kelasnya dengan tiga kali menembus final Liga Champions dalam empat musim terakhir. Manchester United terbukti juga punya cara tersendiri memainkan sepakbola mereka.



Pep Guardiola dan Sir Alex Ferguson |adu pintar, adu cerdik

Barcelona juga harus mewaspadai semangat balas dendam United setelah takluk di final 2009. Dengan komposisi skuad yang dimiliki United saat ini, wakil Inggris itu punya peluang untuk membalas.

Dan karenanya, Barcelona harus mewaspadai strategi serangan balik United. Skuad Ferguson tahu benar bagaimana mengefektifkan strategi ini terlepas dari mereka terpaksa menggunakan strategi itu (karena terus ditekan Barcelona) atau sengaja memakainya.

Mematikan alur bola ke lini depan juga bisa dimaksimalkan Barcelona jika ingin menang. Dalam skema serangan balik cepat United, gelandang dengan akurasi umpan yang baik ke sektor depan biasanya memegang kendali permainan. Itu artinya Park Ji-Sung, Antonio Valencia, Nani bahkan Paul Scholes akan menjadi kunci pemain United yang harus dimatikan.

Faktor kecepatan pemain United juga harus diwaspadai Barcelona. Pemain seperti Nani, Javier Hernandez, Wayne Rooney bahkan Ryan Giggs bisa membuat Gerard Pique kewalahan.

Namun semua strategi United itu bisa dimatikan Barcelona dengan filosofi bermain mereka apabila semuanya dijalankan dengan sempurna, dengan bola tetap di kaki mereka.

Apakah strategi yang tepat untuk Barcelona menurut Anda? Sampaikan pendapat Anda dengan mengisi kolom yang ada di bawah ini karena kami dengan senang hati mendengarnya...

Sumber :http://www.goal.com/id-ID/news
Read More

ANALISA STRATEGI Manchester United: Tampil Menekan, Atau Menunggu & Menyerang Balik?

Manajer Manchester United harus mendapatkan strategi yang tepat untuk bisa mematikan peluang Barcelona meraih gelar juara Liga Champions di Wembley.

Jelang laga final Liga Champions musim ini, tak sedikit pihak yang mulai meraba strategi yang diterapkan kedua tim untuk bisa meraih trofi juara.

Namun, merujuk pada catatan sejarah di masa lalu, strategi dari lawan Barcelona selalu menjadi pokok bahasan utama. Bagaimana cara tim yang menjadi lawan El Catalan bisa mencuri kemenangan.

Bukan tanpa alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Barcelona sendiri bukanlah tim yang mudah ditaklukkan. Secara statistik, Barcelona terbilang sedikit mendapat kekalahan di musim ini.

Di kompetisi La Liga Spanyol misalnya, di mana mereka kalah hanya dua kali. Sedangkan di Liga Champions, sebelum laga final, hanya Arsenal yang bisa mencuri kemenangan saat Barcelona bertandang ke Emirates Stadium. Bisa disimpulkan, butuh strategi khusus nan tepat untuk bisa menaklukkan Barcelona.



Barcelona menjadi ujian berat bagi Sir Alex Ferguson

Manchester United juga sadar akan hal ini. Manajer Alex Ferguson mengakui, selain menentukan starting line up dan siapa yang akan duduk di bangku cadangan, kesulitan lain yang dihadapinya adalah meramu strategi yang tepat agar hasil final dua tahun lalu tak terulang di Wembley.

Yang harus diketahui pertama adalah kekuatan Barcelona. Tim Spanyol ini terbilang andal dalam memainkan bola dari kaki ke kaki. Catatan ball possesion mereka di semi-final saat melawan Real Madrid bahkan nyaris menyentuh 75 persen. Rival senegara Barcelona itu pun terlihat seperti dipermainkan.

Dan strategi memainkan bola dari kaki ke kaki dengan cepat akan tetap dipertahankan Barcelona. Mulai dari pelatih Pep Guardiola, otak serangan Xavi Hernandez hingga bomber andalan Lionel Messi sudah memastikan gaya tersebut akan tetap dipertahankan di kompetisi mana pun. Sepertinya, Barcelona tak punya strategi lain.

Dan hal ini bisa dijadikan modal bagi Manchester United untuk menaklukkan Barcelona. Ada dua cara yang bisa diambil, terus tampil menekan setiap pemain Barcelona memainkan bola dan berharap mereka membuat kesalahan sendiri untuk kemudian bisa diambil keuntungan, atau menunggu Barcelona di daerah pertahanan sendiri dan melancarkan serangan balik cepat begitu mendapatkan bola.

Untuk cara pertama, Arsenal pernah mengadopsinya dan bisa meraih kemenangan di kandang sendiri. Hercules di awal musim juga memainkan strategi ini dan bisa menang di Nou Camp.

Sedangkan cara kedua, Real Madrid memainkan strategi ini dengan baik. Hanya saja, dalam empat pertemuan terakhir, hanya satu yang membuahkan hasil manis, di Copa Del Rey di mana Real Madrid menang 1-0 lewat serangan balik cepat yang dituntaskan Cristiano Ronaldo dengan sundulannya.

Cara pertama dan kedua memiliki kesamaan. Karakter pemain yang dibutuhkan untuk strategi ini adalah yang ulet, tahan banting dan tipe petarung. Tapi di cara kedua, menunggu dan menyerang balik dengan cepat, pemain dengan kecepatan akan sangat dibutuhkan.

Wayne Rooney dan Javier Hernandez bisa diandalkan di lini depan untuk strategi kedua, sementara Park Ji-Sung, Darren Fletcher dan Anderson bisa diandalkan melakukan tekanan di sektor tengah.

Namun yang pasti, dari dua cara itu, yang dituntut adalah konsentrasi penuh pemain. Sir Alex juga sudah menekankan hal ini, mengingat dirinya sudah banyak belajar dari kegagalan di tahun 2009. Disini, Sir Alex juga akan menemui salah satu ujian berat dalam dua dekade lebih karirnya menangani United.

Menurut Anda, strategi mana yang tepat diterapkan Manchester United untuk menghadapi Barcelona di akhir pekan? Atau Anda punya analisa sendiri? Sampaikan kepada kami dengan mengisi formulir yang ada di bawah ini...

Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news
Read More

Lionel Messi Tak Khawatirkan Rio Ferdinand Dan Nemanja Vidic

Lionel Messi tidak pernah mempersiapkan diri secara khusus untuk menghadapi pertandingan apa pun.


UEFA Champions League: Lionel Messi (FC Barcelona)
Lionel Messi mengatakan dirinya tidak pernah memikirkan pemain belakang lawan yang akan dihadapi, dan tidak punya mimpi buruk dengan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic -- defender Manchester United.

"Saya tidak pernah menghabiskan waktu malam saya dengan memikirkan lawan, tidak juga memikirkan mimpi buruk yang akan terjadi saat menghadapi Ferdinand dan Vidic," ujar Messi.

"Itu tidak ada gunanya," lanjutnya lagi.

Menurut Messi, dirinya juga tidak pernah mempersiapkan diri secara khusus ketika harus menghadapi melawan klub besar. Ia berlatih normal, dan menjalani kehidupan seperti biasa.

Messi juga mengatakan dirinya bukan orang yang sengaja menempatkan diri dalam tekanan. Ia tidak ingin melakukannya karena bisa berbahaya.

"Saya hanya sejenak memikirkan laga yang akan saya hadapi, setelah itu hidup seperti biasa. Itu saya lakukan saat menghadapi laga di Primera Liga Spanyol atau Liga Champions," ujarnya.

"Tidak ada yang berubah pada diri saya dalam persiapan menghadapi Manchester United," demikian Messi.

Messi tahu Manchester United akan bermain dengan motivasi membalas kekalahan di final Liga Champions dua tahun lalu di Roma.

Berbeda dengan pemain lain, Messi juga tidak berusaha mempelajari calon lawannya. Yang ia tahu, Manchester United sejak kepergian Cristiano Ronaldo tidak lagi sama.

Kebiasaan rutin Messi sebelum menghadapi laga bergengsi seperti final Liga Champions adalah menelepon orang tuanya, atau mengirim pesan singkat. Tak jarang pula ia menghabiskan waktu di depan komputer.

Di dalam bus, Messi seperti biasa menghabiskan waktu dengan bercanda. Rekan guyonnya adalah Xavi Hernandez, atau pemain lain di dekatnya. Di pesawat, Messi selalu duduk di depan Gabriel Milito.
Read More

Park Ji-Sung Waspadai Lionel Messi

Park Ji-Sung menilai Lionel Messi tak bisa dihentikan oleh satu pemain saja.

Lionel Messi - Barcelona (Getty Images)

Lionel Messi - Barcelona (Getty Images)
Jelang laga final Liga Champions antara Barcelona dan Manchester United di stadion Wembley, London, Inggris di akhir minggu ini, Park Ji-Sung mengungkapkan sejumlah kekhawatiran.

Yang utama adalah sosok Lionel Messi di skuad Barcelona. Menurut Park, pemain asal Argentina itu harus sangat diwaspadai oleh semua pemain Manchester United dan dibutuhkan cara khusus untuk menghentikan kontribusinya.

"Kami harus terus mengawasi Messi di pertandingan ini," katanya, Kamis (26/5).

"Sejumlah pemain sudah mengatakan kepada saya jika saya bisa menghentikannya, kedengarannya hebat, tapi satu orang saja tak akan bisa menghentikan Messi. Kami harus bermain sebagai sebuah tim. Semua orang harus memberikan 100 persen kemampuan untuk menghentikannya."

Secara keseluruhan, lanjut Park, Barcelona bukanlah sekadar Messi.

"Pastinya Barcelona menjadi salah satu klub terbaik di dunia, jadi apabila kami bisa mengalahkan mereka, kami akan menciptakan final yang sempurna, termasuk untuk saya," ujar Park.

"Merupakan pertandingan yang hebat melawan salah satu tim terbaik di dunia. Mereka sudah berubah dalam hal komposisi pemain sejak 2009, tapi gaya mereka tidak berubah. Kami juga berubah. Tapi saya tak tahu dengan cara seperti apa kami akan bermain, tapi kami harus menunjukkan perbedaan dari 2009," tegasnya.




Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news

Read More